PADANG - Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd., bersama tim mitigasi bencana universitas, dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., bergerak cepat membantu korban banjir bandang di Sumatera Barat. Senin, 20 Mei 2024.
Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat pada awal Mei 2024 telah menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa. UIN Imam Bonjol Padang, sebagai salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Sumatera Barat, merasa terpanggil untuk turut membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Dalam kunjungan, rombongan mengunjungi lokasi terdampak banjir di Bukit Tinggi, Agam, dan Tanah Datar. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pasca bencana, menyalurkan bantuan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemulihan.
Prof. Dr. Martin Kustati dan Prof. Dr. Waryono menyerahkan bantuan berupa sembako, pakaian, obat-obatan, dan dana zakat dan wakaf kepada masyarakat terdampak. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka dan mempercepat proses pemulihan.
Selain itu, Rektor Martin Kustati dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia , Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag juga berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan organisasi kemanusiaan, untuk membahas upaya pemulihan pasca bencana. Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.
“UIN Imam Bonjol Padang berkomitmen untuk membantu masyarakat yang terkena dampak bencana banjir bandang ini, ” ujar Rektor Martin Kustati. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan berbagai upaya untuk membantu pemulihan pasca bencana.”
Rektor UIN Imam Bonjol Padang dan Dirjen Zakat Wakaf juga memberikan bantuan kepada beberapa mahasiswa UIN yang terkena dampak banjir bandang, yaitu:
Rahmah Afifah, Prodi Tadris Matematika semester 8, rumahnya rusak berat dan pakaiannya hanyut.
Baca juga:
Ustadz Adi Hidayat: Rahasia Shalat 5 Waktu
|
Arya Adhil Kamza, Prodi Hukum Keluarga (HK) angkatan 2020. Ayahnya meninggal dunia akibat longsor di sitinjau lauik, ibunya sedang dirawat di RS M. Jamil Padang, dan kakaknya mengalami luka-luka.
Durratul Latifah, Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) semester 6. Rumahnya hancur total, pakaian hanyut, dan handphone-nya hilang.
Vivi Fadhilah, Prodi Tadris Bahasa Inggris semester 4. Rumahnya terendam banjir untuk kedua kalinya.
UIN Imam Bonjol menyalurkan bantuan berupa uang tunai dengan total Rp. 22.500.000 yang dibagi kepada 4 mahasiswa dengan rincian kategori berat 5 juta untuk 2 mahasiswa, kategori sedang 4 juta 1 mahasiswa, kategori ringan 2, 5 juta untuk 1 mahasiswa dan ke posko banjir di SD 08 bukik batabuah 5 juta.
Rektor Martin Kustati dan Prof. Dr. Waryono menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam membantu korban bencana. UIN Imam Bonjol Padang dan Kementerian Agama Republik Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya pemulihan.
Rektor Martin Kustati dan Prof. Dr. Waryono mengajak semua pihak untuk turut membantu korban banjir bandang Sumatera Barat. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening resmi UIN Imam Bonjol Padang atau dengan menjadi relawan.
Banjir bandang di Sumatera Barat merupakan musibah besar. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk membantu masyarakat terdampak dan membangun kembali daerah yang terkena dampak. Mari kita bersama-sama ulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita di Sumatera Barat. (***)